Ada di Setiap Tempat, Ini 5 Rahasia Rumah Makan Padang yang Jarang Diketahui oleh Orang




Pernah merasakan makan di rumah makan padang? Jika pernah, kamu pasti akan kembali ingin membeli dan merasakan nikmat masakan yang mereka jual bukan? Nah, ternyata rumah makan orang minang yang bertebaran di mana-mana tersebut ada karena mereka memegang prinsip kuat yang sudah tertanam dalam diri dari nenek moyang mereka. Kalau kata orang minang,’di mana berada, maka di situ rumah makan akan bertegak/berdiri’.
Dapat dipastikan bahwa resep nasi padang hanya itu-itu saja, tetapi rasanya yang nagih akan membuat kamu ingin makan lagi dan lagi. Ternyata, orang minang punya rahasia tersendiri tentang rumah makan dan masakan padang ini.

Mengapa rumah makan padang ada di setiap daerah?

Pertanyaan ini pasti pernah muncul dalam benak kamu? Jawabannya adalah Karena hampir semua orang padang suka merantau. Ketika sudah cukup umur, mereka akan pergi ke tanah rantau, entah untuk berdagang atau mencari ilmu. Ketika mereka berada di tanah rantau, maka membuka rumah makan padang digunakan sebagai pengobat rasa rindu akan kampung halaman yang lama ditinggalkan. Selain itu, untuk mengurangi persaingan dalam berdagang, mereka akan membuka usaha di tempat yang belum terjamah. Tak heran bukan jika hampir di semua tempat di Indonesia banyak rumah makan padangnya.

Rahasia makanan yang tidak cepat basi padahal berbahan santan

Masakan padang pastinya punya penggemar di mana-mana, terutama rendang –yang bahkan terkenal hingga mancanegara. Masakan padang ini terkenal enak dan tahan lama, padahal berbahan santan, mengapa bisa begitu? Menurut penelitian dari Texas A&M University dan Universitas Udayana, penyebab utama yang membuat ia tahan lama adalah kandungan rempah-rempahnya. Ya, semua orang tahu kalau dalam satu menu masakan, ada puluhan jenis rempah yang dicampur sehingga rasanya nikmat dan wangi. Rempah-rempah pada masakan ini berfungsi sebagai pengawet alami, pemberi aroma, antioksidan, serta memperbaiki warna makanan.  

Nasi padang yang dibungkus porsinya lebih banyak

Dapat dipastikan jika porsi makan di tempat dan take away alias dibungkus dan dibawa pulang lebih banyak. Ternyata hal ini bukan tanpa sebab loh Saboom (Sahabat Boombastis). Kebiasaan ini memang diterapkan oleh semua rumah makan padang. Alasannya, dulu restoran atau rumah makan hanya didatangi oleh saudagar kaya dan orang elit, sedangkan kaum pekerja dan pribumi akan dibungkus dan dibawa pulang. Para penjual yakin jika dibawa pulang pasti tidak dimakan sendirian, makanya porsi nasi akan ditambah. Kebiasaan tersebut diterapkan hingga sekarang oleh setiap restoran.

Kakek berpeci hitam di rumah makan padang

Jika kamu ke rumah makan padang dan melihat ada gambar kakek dengan peci warna hitam, maka dapat dipastikan bahwa pemiliknya adalah orang Pariaman, Sumatra Barat. Dalam kehidupan minang, kakek tersebut dikenal dengan Ungku Saliah. Orang Pariaman percaya bahwa Ungku Saliah adalah sosok keramat, yang jika fotonya dipajang di rumah makan, ia akan mendatangkan kemujuran dan laris.

Istilah ‘Rumah Makan Padang’ dan sayur daun singkong dan nangka

Ada beberapa perbedaan antara rumah makan yang ada di Padang dan luar daerah tersebut. Di Sumatra Barat, kamu tak akan menjumpai tulisan ‘Rumah Makan Padang’, karena semua warung makan namanya sudah rumah makan padang. Jadi nama tersebut hanya akan kamu jumpai saat mengunjungi luar daerah saja, seperti Jawa, Sulawesi, atau Kalimantan. Selain itu, biasanya daun singkong dan sayur nangka akan dipasangkan bersama, beda halnya dengan yang ada di Padang. Kamu hanya akan mendapat satu di antara dua sayur ini jika memakan nasi padang di Tanah Minang.


 

 

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Orang-orang yang Tajir Mendadak Gara-gara Saldo Rekening Bertambah Secara Ajaib

Jangan Dipakai! Obat Nyamuk yang Terlalu Ampuh Bisa Datangkan Bahaya Bagi Manusia

Mau Naik Wahana Ekstrem? Coba Perhatikan Dulu 5 Hal Ini