Melihat Toleransi Antarumat Beragama Saat Momen Idul Adha


Indonesia itu punya beragam budaya, agama, ras, dan adat. Sayang, perbedaan ini kadang menimbulkan gesekan. Sebenarnya, kita sangat bisa menanam benih-benih toleransi dalam berbagai aspek kehidupan. Contohnya saja saat sedang berlangsungnya hari besar, seperti momen Iduladha kemarin.

Hari Idul adha yang jatuh pada hari Minggu, di mana hari tersebut juga merupakan jadwal ibadahnya orang Kristen untuk pergi ke gereja. Rupanya mereka juga ikut membantu saudara Muslim untuk ikut beberes dan mempersiapkan hari besar tersebut. Yuk, lihat bagaimana manisnya dukungan dan toleransi selama Idul adha ini.

Gereja di Solo hapus misa pagi

Gereja Kristen Jawa (GKJ) di Solo ini merupakan lambang toleransi yang sesungguhnya. Ia berdampingan dengan mesjid Al Hikmah. Rasa saling menghormati terus dirawat oleh masing-masing Jemaah di rumah ibadah tersebut. Bahkan, ada sebuah prasasti yang dibangun di antara dua bangunan, yang merupakan kesepakatan bahwa mereka akan terus bersahabat meski berbeda. Nah, pada momen Iduladha lalu, dalam rangka menghormati muslim, gereja tersebut meniadakan misa pagi. “Peniadaan kebaktian pagi itu bukan hal yang baru untuk gereja dan masjid di sini,” kata Beritha Tri Setyo Nugroho, pendeta di gereja tersebut. Selain itu, jadwal ibadah kedua yang seharusnya dilaksanakan pukul 08.30 menjadi pukul 09.00.

Gereja Santo Antonius Muntilan, Magelang ubah jadwal misa

Hampir sama dengan yang dilakukan oleh Gereja Kristen Jawa (GKJ), satu rumah ibadah yang berada di Muntilan ini juga mengubah jadwal ibadah mereka. Karena di dekat gereja tersebut ada sebuah lapangan yang digunakan umat muslim untuk solat eid, maka mereka mengubah jadwal misa pertama dan kedua. Petugas sekretariat Gereja Santo Antonius, Marsi mengatakan bahwa, Minggu pagi jam pertama biasanya pukul. 05.30 WIB diajukan pukul 05.15 WIB, sedangkan jam kedua biasanya pukul 07.30 wib diundur menjadi pukul 09.00 WIB. Hal tersebut juga sudah diberitakan kepada para jemaat agar mereka semua tau dan memakluminya.

Gereja Ketedral Jakarta yang sediakan lahan parkir dan berkurban

Gereja Ketedral Jakarta ini memang berdampingan letaknya dengan Masjid Besar Istiqlal Jakarta. Sehingga mereka mengumumkan dalam situs resminya bahwa misa pagi diganti jadwalnya. Tidak hanya itu, karena sebagian lahan Masjid Istiqlal juga sedang dalam proses renovasi, maka Gereja membantu menyediakan lahan parkir untuk saudara muslim mereka. Di samping itu, toleransi yang lebih lagi diwujudkan dalam bentuk penyumbangan hewan kurban berupa seekor sapi untuk dibagi kepada semua orang yang membutuhkan. Adem banget kan dengernya, kek ubin mesjid dah.

Jemaat Santo Fransiskus Assisi Makassar yang bersih-bersih lapangan

Mengikuti jejak tiga kejadian sebelumnya, kali ini ratusan jemaat Gereja Santo Fransiskus Assisi Makassar ikut membersihkan lapangan Hertasning yang menjadi tempat solat para muslim yang merayakan Idul adha, kegiatan bersih-bersih yang dilakukan oleh para jemaat Gereja Santo Fransiskus Assisi ini sebenarnya merupakan selebrasi dalam rangka memperingati hari ulang tahun Gereja yang ke-33. Oleh karenanya, mereka spread love and tolerance sekalian kepada saudara berbeda keyakinan. Bukti kalau Indonesia itu memang satu, tak perlu baku hantam karena berbeda yang disembah. Oke?

Hal seperti inilah yang kita rindukan sebenarnya, bukan malah keributan dan perselisihan sana sini. Sebenarnya ada banyak sekali bentuk toleransi, enggak hanya bisa terjadi antara masjid dan gereja saja, sesama teman, kerabat, atau orang asing yang berbeda keyakinan dan pandangan juga bisa diterapkan. Toleransi adalah tentang menghargai pendapat dan hal yang tidak sama antara kita dan orang lain.

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Orang-orang yang Tajir Mendadak Gara-gara Saldo Rekening Bertambah Secara Ajaib

Jangan Dipakai! Obat Nyamuk yang Terlalu Ampuh Bisa Datangkan Bahaya Bagi Manusia

Mau Naik Wahana Ekstrem? Coba Perhatikan Dulu 5 Hal Ini